I.
JUDUL : Pembuatan Biodesel
II.
HARI / TANGGAL :
III.
TUJUAN : - Untuk
mengetahui pengertian biodesel
-
Untuk mengetahui proses
biodesel
IV.
DASAR TEORI : Biodesel adalah minyak bakar berwarna kuning
yang
diproduksi melalui proses reaksi kimia antara minyak
nabati atau lemak hewani dan methanol untuk membentuk methyl ester. Biodesel
dapat digunakan langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan minyak solar
dengan berbagai konsentrasi (misal B5) untuk mengurangi emisi gas dan
meningkatkan kemampuan mesin.
V.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
·
Botol semprot
·
Gelas piala
·
Batang pengaduk
·
Pipet
·
Gelas kimia
·
Saringan kelapa
·
Heater & magnetic
stirrer
·
Wadah / Waskom
B. Bahan
1) Bahan
Baku
v Minyak
jalantah
v Arang
aktif
v Methanol
(CH3 OH / etanol CH3 COOH)
v KOH
/ NaOH (Kristal putih)
2) Bahan
Titrasi
v Isopropyl
alcohol kemurnian 99%
v Aquades
v Fhenolptalein
VI.
CARA KERJA
A. Proses
pemurnian minyak jalantah
1. Pembuatan
arang aktif
Ø Arang
batok kelapa ditumbuk, dan disaring menggunakan saringan kelapa
Ø Buat
larutan kapur dengan memasukan 9 kapur kedalam aquades
Ø Arang
dimasukan kedalam larutan kapur dan dipanaskan
Ø Arang
disaring dan dikeringkan menggunakan oven / sinar matahari
2. Minyak
jalantah disaring untuk memisahkan dengan kotoran padat untuk memudahkan
penyaringan minyak dipanaskan sampai suhu 35ºC
3. Minyak
jalantah hasil penyaringan dicampur dengan arang aktif, diaduk – aduk dan
disaring
4. Minyak
jalantah dinetralkan dengan member larutan NaOH
B. Proses
transesterifikasi
1. Minyak
jalantah hasil pemurnian kemudian dipanaskan sampai suhu 100ºC untuk menghilangkan
kandungan airnya. Gunakan alat pengaduk untuk memudahkan penghilangan uap air.
Setelah air yang mendidih dalam minyak mulai hilang. Selanjutnya panaskan
sampai suhu 130ºC selama 10 menit dan dinginkan
2. Titrasi
untuk menentukan banyaknya katalis (KOH/NaOH) ynag diperlikan dengan cara :
Ø Siapkan
alat titrasi terdiri dari buret dan gelas piala kecil
Ø Siapkan
larutan 1 gram KOH/NaOH kedalam 1 liter air suling ( larutan 0,1 % KOH/NaOH)
Ø Larutkan
1 ml minyak jalantah kedalam 10 ml isopropol alcohol dipanaskan sambil diaduk
sampai campuran jernih
Ø Tambahkan
2 tetes larutan PP
Ø Isi
buret dengan larutan KOH 0,1 % teteskan larutan tersebut tetees demi tetes
kedalam larutan minyak jalantah-alkohol-pp, sambil diaduk sampai larutan
berwarna merah muda selama 10 detik
Ø Lihat
pada buret, volume (ml) larutan 0,1 % KOH yang digunakan, dan tambahkan 5 maka
ketemu jumlah gram KOH yang diperlukan perliter minyak
3. Penyiapan
kalium / natrium metoksida (K+/Na+CH3 0-), dengan cara sebagai berikut :
Ø Siapkan
methanol, umumnya kebutuhannya adalah 20 % dari volume minyak jarak. Apabila
ada 100 liter minyak jarak maka dibutuhkan 20 liter methanol.
Ø KOH/NaOH
yang telah ditentukan jumlahnya, dimasukan kedalam methanol / etanol, dicampur rata
sampai terlarut sempurna, dan terbentuk kalium/natrium metoksida
Ø Hati
– hati dengan kalium / natrium metoksida, gunakan masker, jang hirup uapnya dan
apabila mengenai kulit menyebabkan kulit terbakar tanpa terasa karena
menyebabkan mati rasa, kalium metoksida juga sangat korosif KOH dapat bereaksi
dengan alumunium, tin dan seng jadi gunakan wadah dari gelas tahan panas,
enamel atau yang tebaik adalah dari stainless steel
4. Pemanasan
minyak jalantah dan pencampuran dengan kalium / natrium metoksida, dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
Ø Minyak
jalantah dipanaskan sampai 48 – 54 ºC
Ø Siapkan
alat pengaduk dan diatur pada kecepatan penuh
Ø Sambil
diaduk tambahkan kalium/natrium metoksida dan diaduk terus antara 50 – 60 menit
Ø Proses
trans-esterifikasi akan menghasilkan metilester (minyak biodesel) dan hasil
samping gliserin
5. Pendiaman
dan pemisahan metal ester (minyak biodesel) dengan gliserin.
Cara pemisahannya :
Ø Proses
dibiarkan sampai sempurna sedikitnya 8 jam dan suhu dipertahankan pada 38ºC
Ø Biodesel
akan berada dibagian atas, dan glisrin ada dibagian bawah berwarna coklat
gelap. Gliserin merupakan cairan kental yang dapat memadat dibawah suhu 38ºC
Ø Alirkan
gliserin dengan hati – hati dari bagian bawah reactor, sehingga biodesel dapat
dipisahkan kemudian ditempatkan diwadah lain
Ø Apabila
gliserin memadat maka dapat dipanaskan kembali agar mencair
Ø Gliserin
masih bercampur dengan sisa reaktan dan alkohol, maka dinetralisasi dengan asam
mineral dan dipanaskan pada suhu 60ºC untuk mengambil kembali alcohol, sehingga
diperoleh gliserin kemurnian tinggi.
6. Hasil
biodesel sering tercampur dengan sabun. Biodesel dicuci menggunakan air suling
untuk menghilangkan sabun dan sisa – sisa bahan lain. Proses pencunciannya
adalah sebagai berikut :
Ø Pada
pencucian pertama, biodesel ditambah sedikit larutan asam asetat, kemudian
diaduk agar terjadi netralisasi
Ø Tuangkan
air suling kedalam wadah, kemudian tuangi biodesel yang akan dicuci, kemudian
diaduk
Ø Setelah
didiamkan antara 12 – 24 jam, minyak biodesel akan terpisah dengan air pencuci
Ø Minyak
yang telah bersih dialirkan untuk memisahkan dengan air yang mengandung sabun
Ø Proses
pencuci ini diulang 2 – 3 kali tampa penambahan asam. Pada pencucian ketiga,
biodesel hasil pencucian dipanaskan untuk menghilangkan air yang masih terikat
pH biodesel hasil pencucian mempunyai pH 7 (netral)
7. Pengecekan
kualitas biodesel. Biodesel yang akan digunakan untuk bahan bakar mesin diesel
seperti pada mobil memerlukan kualitas biodesel yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar