Halaman

Jumat, 23 November 2012

Jurnal Pembuatan Biodiesel


       I.            JUDUL                       : Pembuatan Biodesel

    II.            HARI / TANGGAL   :


 III.            TUJUAN                    :  -    Untuk mengetahui pengertian biodesel
-          Untuk mengetahui proses biodesel

 IV.            DASAR TEORI         :   Biodesel adalah minyak bakar berwarna kuning yang
diproduksi melalui proses reaksi kimia antara minyak nabati atau lemak hewani dan methanol untuk membentuk methyl ester. Biodesel dapat digunakan langsung untuk mesin diesel atau dicampur dengan minyak solar dengan berbagai konsentrasi (misal B5) untuk mengurangi emisi gas dan meningkatkan kemampuan mesin.

    V.            ALAT DAN BAHAN

A.    Alat
·         Botol semprot
·         Gelas piala
·         Batang pengaduk
·         Pipet
·         Gelas kimia
·         Saringan kelapa
·         Heater & magnetic stirrer
·         Wadah / Waskom

B.     Bahan
1)      Bahan Baku
v  Minyak jalantah
v  Arang aktif
v  Methanol (CH3 OH / etanol CH3 COOH)
v  KOH / NaOH (Kristal putih)

2)      Bahan Titrasi
v  Isopropyl alcohol kemurnian 99%
v  Aquades
v  Fhenolptalein



 VI.            CARA KERJA

A.    Proses pemurnian minyak jalantah
1.    Pembuatan arang aktif
Ø  Arang batok kelapa ditumbuk, dan disaring menggunakan saringan kelapa
Ø  Buat larutan kapur dengan memasukan 9 kapur kedalam aquades
Ø  Arang dimasukan kedalam larutan kapur dan dipanaskan
Ø  Arang disaring dan dikeringkan menggunakan oven / sinar matahari
2.    Minyak jalantah disaring untuk memisahkan dengan kotoran padat untuk memudahkan penyaringan minyak dipanaskan sampai suhu 35ºC
3.    Minyak jalantah hasil penyaringan dicampur dengan arang aktif, diaduk – aduk dan disaring
4.    Minyak jalantah dinetralkan dengan member larutan NaOH

B.     Proses transesterifikasi

1.    Minyak jalantah hasil pemurnian kemudian dipanaskan sampai suhu 100ºC untuk menghilangkan kandungan airnya. Gunakan alat pengaduk untuk memudahkan penghilangan uap air. Setelah air yang mendidih dalam minyak mulai hilang. Selanjutnya panaskan sampai suhu 130ºC selama 10 menit dan dinginkan

2.    Titrasi untuk menentukan banyaknya katalis (KOH/NaOH) ynag diperlikan dengan cara :
Ø  Siapkan alat titrasi terdiri dari buret dan gelas piala kecil
Ø  Siapkan larutan 1 gram KOH/NaOH kedalam 1 liter air suling ( larutan 0,1 % KOH/NaOH)
Ø  Larutkan 1 ml minyak jalantah kedalam 10 ml isopropol alcohol dipanaskan sambil diaduk sampai campuran jernih
Ø  Tambahkan 2 tetes larutan PP
Ø  Isi buret dengan larutan KOH 0,1 % teteskan larutan tersebut tetees demi tetes kedalam larutan minyak jalantah-alkohol-pp, sambil diaduk sampai larutan berwarna merah muda selama 10 detik
Ø  Lihat pada buret, volume (ml) larutan 0,1 % KOH yang digunakan, dan tambahkan 5 maka ketemu jumlah gram KOH yang diperlukan perliter minyak

3.    Penyiapan kalium / natrium metoksida (K+/Na+CH3 0-), dengan cara sebagai berikut :
Ø  Siapkan methanol, umumnya kebutuhannya adalah 20 % dari volume minyak jarak. Apabila ada 100 liter minyak jarak maka dibutuhkan 20 liter methanol.
Ø  KOH/NaOH yang telah ditentukan jumlahnya, dimasukan kedalam methanol / etanol, dicampur rata sampai terlarut sempurna, dan terbentuk kalium/natrium metoksida
Ø  Hati – hati dengan kalium / natrium metoksida, gunakan masker, jang hirup uapnya dan apabila mengenai kulit menyebabkan kulit terbakar tanpa terasa karena menyebabkan mati rasa, kalium metoksida juga sangat korosif KOH dapat bereaksi dengan alumunium, tin dan seng jadi gunakan wadah dari gelas tahan panas, enamel atau yang tebaik adalah dari stainless steel

4.    Pemanasan minyak jalantah dan pencampuran dengan kalium / natrium metoksida, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ø  Minyak jalantah dipanaskan sampai 48 – 54 ºC
Ø  Siapkan alat pengaduk dan diatur pada kecepatan penuh
Ø  Sambil diaduk tambahkan kalium/natrium metoksida dan diaduk terus antara 50 – 60 menit
Ø  Proses trans-esterifikasi akan menghasilkan metilester (minyak biodesel) dan hasil samping gliserin

5.    Pendiaman dan pemisahan metal ester (minyak biodesel) dengan gliserin.
     Cara pemisahannya :
Ø  Proses dibiarkan sampai sempurna sedikitnya 8 jam dan suhu dipertahankan pada 38ºC
Ø  Biodesel akan berada dibagian atas, dan glisrin ada dibagian bawah berwarna coklat gelap. Gliserin merupakan cairan kental yang dapat memadat dibawah suhu 38ºC
Ø  Alirkan gliserin dengan hati – hati dari bagian bawah reactor, sehingga biodesel dapat dipisahkan kemudian ditempatkan diwadah lain
Ø  Apabila gliserin memadat maka dapat dipanaskan kembali agar mencair
Ø  Gliserin masih bercampur dengan sisa reaktan dan alkohol, maka dinetralisasi dengan asam mineral dan dipanaskan pada suhu 60ºC untuk mengambil kembali alcohol, sehingga diperoleh gliserin kemurnian tinggi.

6.    Hasil biodesel sering tercampur dengan sabun. Biodesel dicuci menggunakan air suling untuk menghilangkan sabun dan sisa – sisa bahan lain. Proses pencunciannya adalah sebagai berikut :
Ø  Pada pencucian pertama, biodesel ditambah sedikit larutan asam asetat, kemudian diaduk agar terjadi netralisasi
Ø  Tuangkan air suling kedalam wadah, kemudian tuangi biodesel yang akan dicuci, kemudian diaduk
Ø  Setelah didiamkan antara 12 – 24 jam, minyak biodesel akan terpisah dengan air pencuci
Ø  Minyak yang telah bersih dialirkan untuk memisahkan dengan air yang mengandung sabun
Ø  Proses pencuci ini diulang 2 – 3 kali tampa penambahan asam. Pada pencucian ketiga, biodesel hasil pencucian dipanaskan untuk menghilangkan air yang masih terikat pH biodesel hasil pencucian mempunyai pH 7 (netral)

7.    Pengecekan kualitas biodesel. Biodesel yang akan digunakan untuk bahan bakar mesin diesel seperti pada mobil memerlukan kualitas biodesel yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar